EKSPOSISI
Disusun oleh:
Kelompok 3
1.Gonggom H. Silaban
2.Hadyan Rahman
3.Henny Rahmawati P.
4.Irvan Apriadi
5.M. Akbar Setiadi
6.M. Azmi Sumarsono
7.M. Rifqy Fadhila
a. Pengertian
- Eksposisi merupakan karangan yang bertujuan untuk menginformasikan tentang sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Karangan eksposisi bersifat ilmiah/nonfiksi. Sumber karangan ini dapat diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.
- Eksposisi tidak selalu terbagi atas bagian-bagian yang disebut pembukaan, pengembangan, dan penutup. Hal ini sangat tergantung dari sifat karangan dan tujuan yang hendak dicapai.
- Eksposisi disebut juga karangan informatif.
b. Ciri-Ciri
Menurut Gorys Keraf (1984:4) :
- Tujuan maupun gaya panulisannya bersifat informatif.
- Keputusan bersifat objektif
- Bahasa dalam pembahasannya bersifat logis
Menurut Aceng Hasani (2005:31) :
- Penjelasannya bersifat informatif
- Pembahasan masalahnya bersifat objektif
- Penjelasannya disertakan dengan bukti-bukti yang konkret (tidak mengada-ada)
- Pembahasannya bersifat logis atau sesuai dengan penalaran
c. Jenis-Jenis
Berdasarkan cara atau metode penguraiannya, karangan eksposisi dapat dibedakan ke dalam beberapa karangan eksposisi. Ada beberapa jenis pengembangan dalam paragraf eksposisi;
1. Eksposisi Definisi
contoh:
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.
2. Eksposisi Proses
contoh:
Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.
3. Eksposisi Klasifikasi
contoh:
Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah kepada korban gempa. Bantuan pembangunan rumah tersebut disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapat batuan sekitar 10 juta. Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan sekitar 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat.
4. Eksposisi Ilustrasi
contoh:
Sebenarnya, kondisi ekonomi kita sudah relatif membaik. Indikatornya dapat dilihat dari berbagai aspek. Misalnya, dalam bidang otomotif. Setiap hari kita temukan aneka kendaraan melintas di jalan raya. Sepeda motor baru, mobil pun baru. Ini menandakan bahwa taraf hidup masyarakat mulai membaik. Indikator lain seperti daya beli masyarakat akan kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Dalam bidang papan, misalnya, banyak warga masyarakat yang membangun tempat tinggal yang permanen.
5. Eksposisi Perbandingan /Pertentangan
contoh:
Di lapangan, saat ini para petambak justru tengah memberikan benih udang vannamei. Meski harganya lebih murah dari udang windu, udang vannamei punya keunggulan, tahan dari berbagai penyakit, sedangkan udang windu rentan terhadap penyakit.
6. Eksposisi Laporan
contoh:
Pascagempa dengan kekuatan 5,9 skala richter, sebagian Yogyakarta dan Jawa Tengah luluh lantah. Keadaan ini mengundang perhatian berbagai pihak. Bantuan pun berdatangan dari dalam dan luar negeri. Bantuan berbentuk makanan, obat-obatan, dan pakaian dipusatkan di beberapa tempat. Hal ini dimaksudkan agar pendistribusian bantuan tersebut lebih cepat. Tenaga medis dari daerah-daerah lain pun berdatangan. Mereka memberikan bantuan di beberapa rumah sakit dan tenda-tenda darurat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar