Rabu, 03 Oktober 2012

Argumentasi

Disusun oleh:

Muhammad Syaifan Nurazzam
Nusaibah Muthiah
Poetri Muthia Indriani
Prama Diandra
Putri Ratnapeni Anindita
Rahmah Nadea Fitriyani
Raka Wiraatmaja

Pengertian atau Definisi Argumentasi

Terdapat berbagai macam pengertian atau definisi mengenai argumentasi.

Menurut www.wikipedia.com, argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan argumentasi, isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat.

Sedangkan menurut KBBI, argumentasi adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, ataupun gagasan.

Lain hal-nya dengan sumber-sumber lain yang menyatakan bahwa argumentasi adalah paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti, fakta, dan alasan yang kuat serta meyakinkan. Dalam argumentasi, penulis menyampaikan pendapat yang disertai penjelasan dan alasan yang kuat dengan maksud agar pembaca bisa terpengaruh.

Ciri-ciri Karangan Argumentasi

1. Karangan argumentasi mengandung kebenaran untuk mengubah sikap dan keyakinan orang mengenai topik yang dibahas

2. Karangan argumentasi memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar, grafik, dll untuk pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan

3. Karangan argumentasi menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, penelitian, dan disampaikan dengan penjelasan yang logis

4. Penutup diakhiri dengan kesimpulan

Tujuan Argumentasi

Untuk membuktikan kebenaran dan mengungkapkan suatu pendapat atau kesimpulan dengan data atau fakta sebagai bukti dan alasan.

Fungsi Argumentasi

Untuk meyakinkan pembaca bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.

Jenis-jenis Argumentasi

Pola Analogi

Adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya.

Contoh:

“Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak.”

Pola Generalisasi (Pola Umum)

Adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.

Contoh:

“Setelah karangan anak-anak kelas VIII diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak yang lain mendapat nilai 7. Hanya Maman yang mendapat nilai 6, dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang dari 6. Boleh dikatakan, anak kelas VIII cukup pandai mengarang.”

Pola Hubungan Sebab Akibat

Adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.

Contoh:

“Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar