Disusun oleh:
Muhammad
Syaifan Nurazzam
Nusaibah
Muthiah
Poetri
Muthia Indriani
Prama
Diandra
Putri
Ratnapeni Anindita
Rahmah Nadea
Fitriyani
Raka
Wiraatmaja
Pengertian atau Definisi Argumentasi
Terdapat berbagai macam pengertian atau definisi mengenai
argumentasi.
Menurut www.wikipedia.com, argumentasi adalah salah satu
jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk
meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan argumentasi, isi dapat berupa
penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan
contoh, analogi, dan sebab akibat.
Sedangkan menurut KBBI, argumentasi adalah alasan untuk
memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, ataupun gagasan.
Lain hal-nya dengan sumber-sumber lain yang menyatakan bahwa
argumentasi adalah paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat
penulis dengan disertai bukti, fakta, dan alasan yang kuat serta meyakinkan.
Dalam argumentasi, penulis menyampaikan pendapat yang disertai penjelasan dan
alasan yang kuat dengan maksud agar pembaca bisa terpengaruh.
Ciri-ciri Karangan Argumentasi
1. Karangan argumentasi mengandung kebenaran untuk
mengubah sikap dan keyakinan orang mengenai topik yang dibahas
2. Karangan argumentasi memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar, grafik, dll untuk pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan
3. Karangan argumentasi menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, penelitian, dan disampaikan dengan penjelasan yang logis
4. Penutup diakhiri dengan kesimpulan
2. Karangan argumentasi memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar, grafik, dll untuk pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan
3. Karangan argumentasi menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, penelitian, dan disampaikan dengan penjelasan yang logis
4. Penutup diakhiri dengan kesimpulan
Untuk membuktikan kebenaran dan mengungkapkan suatu pendapat atau kesimpulan dengan data atau fakta sebagai bukti dan alasan.
Fungsi Argumentasi
Untuk meyakinkan pembaca bahwa ide, gagasan, atau pendapat
tersebut adalah benar dan terbukti.
Jenis-jenis Argumentasi
Pola Analogi
Adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang
banyak persamaannya.
Contoh:
“Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang
luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya
akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi,
ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak.”
Pola Generalisasi (Pola Umum)
Adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan
secara umum berdasarkan sejumlah data.
Contoh:
“Setelah karangan anak-anak kelas VIII diperiksa, ternyata
Ali, Toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak yang lain mendapat
nilai 7. Hanya Maman yang mendapat nilai 6, dan tidak seorang pun mendapat
nilai kurang dari 6. Boleh dikatakan, anak kelas VIII cukup pandai mengarang.”
Pola Hubungan Sebab Akibat
Adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta
khusus yang menjadi sebab dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Contoh:
“Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di
hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di
desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan
kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh
karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar